KECANDUAN INTERNET

Perubahan pada era globalisasi kini membawa banyak dampak perubahan, masuknya internet sebagai media informasi maupun media hiburan bagi masyarakat yang dapat mempermudah pekerjaan manusia, seperti untuk mencari informasi, sosial media (path, instagram, twitter, dsb), media hiburan (games atau video). Terlepas dari sisi positif yang di timbulkan oleh internet, internet juga dapat membawa dampak negatif bagi penggunanya seperti perilaku yang merujuk pada kecanduan internet. Orang yang kecanduan internet akan selalu ingin terkoneksi dengan smartphone nya dan akan sangat merasa gelisah jika terpisah dari internet maupun smartphonenya, berikut adalah penjelasan mengenai kecanduan internet dan kasusnya.

1.  Pengertian
Kecanduan internet diartikan Young (1998) sebagai sebuah sindrom yang  ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online. Young (Essau, 2008) juga menyatakan bahwa kecanduan internet sama seperti perilaku kecanduan lainnya, yang berisi tingkah laku yang kompulsif, kurang tertarik terhadap aktivitas-aktivitas yang lain, dan meliputi symptom-symptom fisik dan mental ketika berusaha untuk menghentikan tingkah laku tersebut. Griffiths (1998) mendefinisikan kecanduan internet sebagai tingkah laku kecanduan yang meliputi interaksi antara manusia dengan mesin tanpa adanya penggunaan obat-obatan. Orzack (dalam Mukodim, Ritandiyono & Sita, 2004) menyatakan bahwa kecanduan internet merupakan suatu kondisi dimana individu merasa bahwa dunia maya di layar komputernya lebih menarik daripada kehidupan nyata sehari-hari.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kecanduan internet adalah tingkah laku kompulsif, kurang tertarik dengan aktivitas lain, merasa bahwa dunia maya di layar komputer lebih menarik sehingga menghabiskan banyak waktu dalam menggunakan internet serta meliputi symptom-symptom fisik dan mental ketika tingkah laku tersebut ditunda atau dihentikan.

2.  Tingkat Kecanduan Internet 
Young (1996) membagi kecanduan internet dalam 3 tingkatan, yaitu: 
Mild. Pada tingkatan ini individu termasuk dalam pengguna online rata-rata. Individu menggunakan internet dalam waktu yang lama, tetapi individu memiliki kontrol dalam penggunaannya. 
Moderate. Pada tingkatan ini individu mulai sering mengalami beberapa permasalahan dari penggunaan internet. Internet merupakan hal yang penting, namun tidak selalu menjadi yang utama dalam kehidupan. 
Severe. Pada tingkatan ini individu mengalami permasalahan yang signifikan dalam kehidupan mereka. Internet merupakan hal yang paling utama sehingga mengabaikan kepentingan-kepentingan yang lain. 

3.  Kasus kecanduan internet
a.    Seorang remaja perempuan yang merupakan balerina ini memilih untuk bunuh diri karena tak boleh memiliki HP sendiri. Sang ibu khawatir tentang fantasinya di dunia maya, oleh karena itu tidak memberikan laptop dan HP pada puterinya.Tallulah Wilson mengatakan pada ibunya jika melalui internet ada 18.000 orang yang menyayanginya. Hal ini karena depresi yang dirasakan akibat korban pembulian, kematian sang nenek dan perceraian orang tuanya. Pada 12 Oktober 2012, remaja berusia 15 tahun tersebut pergi keluar rumah dan tanpa membawa perlengkapan baletnya, mengatakan pada sang ibu jika dia tidak membutuhkannya hari ini. Beberapa waktu kemudian, sang gadis ditemukan meninggal tertabrak kereta di stasiun St. Pancras.
b.    Di Beijing-China, Wang seorang ABG yang kecanduan internet menikam ibunya hingga tewas karena sang ibu menolak memberikan uang untuk pergi ke warnet. Bahkan ketika ayahnya datang, Wang langsung menikam ayahnya walaupun tidak sampai tewas. Belakangan ini Wang memang sedang kecanduan internet. Berjam-jam dia habiskan setiap harinya hanya demi bermain internet.
c.    Sekitar 4 juta remaja di China kecanduan Game online yang tidak sehat sehingga mereka keasyikan menghabiskan waktunya di warnet game online daripada bermain di dunia nyata. Hal ini membuat prihatin kebanyakan orang, karena kecanduan internet dapat menyebabkan kepekaan seseorang terhadap kehidupan sosialnya berkurang. Sebagai respon terhadap hal ini, Sebuah komite di parlemen pun meminta pengawasan yang lebih ketat terhadap game internet yang dinilai punya konten ilegal atau tidak pantas seperti menampilkan kekerasan, pornografi dan bahkan game
yang tidak patriotik. Juga dianggap perlu adanya teknologi yang bisa memutus otomatis permainan game jika orang sudah terlalu lama bermain.



Komentar

Postingan populer dari blog ini