Kunjungan Observasi Sekolah Alam
School Of Universe (SOU)

Kita mungkin sudah sering mendengar SMA (Sekolah Menengah Atas) dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), Sekolah Internasional, sekolah Swasta ataupun Sekolah berbasis agama, tetapi bagaimana dengan Sekolah Alam? Apa yang membedakan sekolah alam dengan sekolah pada umumnya? Dan bagaimana cara pembelajaran kepada siswa-siswanya?, pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan sedikit mengenai sekolah alam dan metode belajarnya. School Of Universe (SOU) yang bertempat di daerah Parung-Bogor. Saya melakukan observasi ini bersama kedua teman saya yaitu Rizka Annisa dan Vinnie Dhaffiyah. Observasi ini dilakukan pada hari selasa 26 Mei 2016.


Sou merupakan sekolah alam yang berbasis islam, sekolah ini merupakan sekolah yang asri dan teduh karena banyaknya pepohonan. Fasilitas yang dimiliki SOU diantaranya yaitu, masjid, Lab ICT sebagai ruangan untuk pembelajaran teknologi informasi dan komputer, LSC (Learning Support Centre) yaitu ruangan untuk pelatihan atau terapi bagi anak berkebutuhan khusus, perpustakaan, ruangan kelas dengan konsep lesehan, lapangan basket, GreenLab, Outbound Area, kantin dan lain sebagainya.



Sekolah ini memilih konsep kelas lesehan dan ruangan yang agak terbuka agar anak-anak didik terasa lebih dekat dengan alam. Fasilitas GreenLab adalah ruangan atau lahan yang digunakan oleh siswa untuk pembelajaran mengenai tumbuhan yang sedang mereka pelajari, selain itu siswa-siswi juga belajar untuk bercocok tanam sendiri. SOU juga memiliki ruang penyimpanan peralatan outbound, banyak peralatan yang tersimpan disini seperti tambang, panah dan busur, peralatan untuk arum jeram dan lain sebagainya.



Hasil wawancara dengan pak Edy Sutrisno selaku wali kelas SM-3 dan pembina presiden siswa:
SOU merupakan sekolah alam yang memiliki tujuan salah satunya adalah untuk melatih leadership atau kepemimpinan siswa.

Bagaimana dengan sistem kurikulum yang digunakan oleh SOU?
SOU memiliki 2 kurikulum yaitu kurikulum dari dinas dan kurikulum sekolah alam yang terdiri dari 4 pilar yaitu, leadership atau kepemimpinan contohnya kegiatan outbond dan ekspedisi ke gunung-gunung, islamica atau akhlak contohnya pelaksanaan ritual ibadah shalat dhuha jamaah dan tilawah Al-Qur’an setiap pagi, logica atau akademik, dan bisnis contohnya yaitu untuk siswa SMP dan SMA akan diajarkan untuk magang ke beberapa tempat dan ada juga mental bisnis atau siswa-siswi akan diajarkan untuk berjualan dengan ini anak didik akan belajar bagaimana menghadapi costumer dan bagaimana cara menjual dagangannya agar habis terjual.

Berapa jumlah kelas SMA di SOU?
SOU memiliki 2 kelas untuk jenjang SMA yaitu SM-3 (setara dengan kelas 1 SMA) dan SM-4 (setara dengan kelas 2 SMA). Di SOU SMA hanya 2 tahun, seperti akselerasi dan ada waktu satu tahun untuk mengetes atau pelatihan minat dan bakat mereka, selain itu waktu setahun itu juga digunakan siswa-siswi untuk belajar menjelang Ujian Nasional.

Bagaimana dengan mata pelajaran yang di UN-kan apakah sama dengan sekolah formal lainnya?
Untuk mata pelajaran UN sama saja, seperti yang ditetapkan oleh dinas pendidikan.

Bagaimana suasana belajar pada sekolah alam?
Suasana belajar di SOU dibuat lebih menyenangkan karena anak-anak tidak suka terlalu di kekang mereka justru akan memberontak jika terlalu di atur selain itu dengan metode yang lebih ‘fun’ ini guru juga akan lebih mudah berinteraksi dengan anak didiknya.

Bentuk permasalahan apa saja yang sering di temui oleh guru pada peserta didik?
Jarang ditemuinya permasalahan yang serius pada siswa, hal ini dikarenakan sekolah ini hanya memiliki jumlah siswa yang sedikit sehingga lebih mudah untuk mengawasi para siswa. Permasalahan siswa yang ada hanya seperti adanya beberapa siswa yang sering datang terlambat.

Bagaimana dengan anak berkebutuhan khusus apakah ada program inklusi?
LSC (Learning Support Centre) adalah ruangan yang digunakan untuk terapi bagi siswa berkebutuhan khusus, siswa-siswi yang berkebutuhan khusus akan melakukan terapi 2 minggu sekali di ruang SLC ini, selain itu untuk anak berkebutuhan khusus ketika dalam proses belajar mengajar mereka akan di temani oleh guru BK. Kelas bagi anak didik yang berkebutuhan khusus juga dicampur dengan anak lainnya jadi tidak dibeda-bedakan hal ini bertujuan agar siswa-siswi dapat berinteraksi satu sama lainnya tanpa membeda-bedakan.

Bagaimana dengan kegiatan Non-Akademik?
Kegiatan non akademik diantaranya yaitu outbond, ekspedisi ke gunung, bersepedah, susur sungai penjelajahan, mental bisnis dan mabid. Selain itu untuk ekstrakurikuler diantaranya ada basket dan futsal. SOU juga memiliki presiden siswa atau disebut juga OSIS pada sekolah SMA formal, setiap setahun sekali diadakan LDK atau latihan dasar kepemimpinan bagi presiden siswa.
Untuk kegiatan leadership SMA disebut juga ‘High Adventure’ contohnya yaitu Kegiatan Outbound dilakukan untuk SMA maupun SMP dan dilaksanakan setiap hari rabu selain itu juga ada ekspedisi ke gunung (belum lama ini SOU mengadakan ekspedisi ke Gunung Semeru), sementara untuk SMP hanya ‘Basic Adventure’. Untuk persiapan ekspedisi bagi siswa-siswi SMA mereka selama sebulan penuh akan ada pelatihan secara fisik seperti lari atau sekedar jogging, selain itu packing peralatan yang harus di bawa, tes kesehatan dengan dokter, dan mereka juga perlu untuk menjaga asupan gizi mereka hal ini bertujuan agar mereka kuat saat mendaki gunung.


Apakah tenaga pengajar di SOU harus memiliki keterampilan khusus?
Tenaga kerja atau fasilitator (Guru SOU) harus serba bisa, artinya bisa mengajarkan materi apapun dan harus bisa outbound juga karena guru-guru akan menemani siswa-siswinya selama outbound ataupun ekspedisi.

Apakah program maestro itu?
Di SOU sendiri memiliki program Maestro, atau yang disebut juga kuliah. Maestro ini jenjang selanjutnya dari SMA, maestro dibuat untuk jenjang S1. Banyak siswa-siswi SMA SOU yang melanjutkan ke Maestro tetapi ada juga yang memilih untuk kuliah si Universitas lain.

Kesimpulan:

Sekolah alam ini memiliki kurikulum maupun matapelajaran yang sama seperti halnya sekolah umum, tetapi yang membedakannya adalah suasana belajarnya. Disekolah umum kita akan menjumpai peraturan yang ketat kepada siswa seperti siswa harus belajar di kelas, dilarang berjalan di koridor kelas selama pelajaran berlangsung dan lain sebagainya. Tetapi di sekolah alam peraturan di buat lebih longgar, siswa-siswi dapat belajar di taman, perpustakaan, ruangan kelas mereka pun lebih terbuka sehingga lebih dekat kepada alam, suasana belajar mereka juga di buat lebih menyenangkan. Perbedaan lainnya adalah dalam kegiatan non-akademik. Di sekolah umum kegiatan non-akademik mungkin hanya ekstrakurikuler biasa saja, tetapi sekolah alam ada kegiatan outbound, bersepedah santai, susue sungai, dan eskpedisi ke gunung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini