KESUKSESAN
PUTRA/PUTRI INDONESIA DALAM KOMPETISI INTERNASIONAL DI BIDANG IPTEK
Fahma
Waluya, Programer Termuda Dunia
Fahma Waluya Rosmansyah
atau biasa dipanggil Fahma lahir di Bandung, Jawa Barat, 27 Mei 1998.
Saat berusia 13 tahun, Fahma sudah menyukai aktivitas di depan komputer.
Namanya dikenal sebagai sosok programer cilik asal Indonesia. Inilah mungkin
yang membuatnya kemudian spesial di banding anak-anak seusianya. Tetapi bukan
berarti dia berbeda dengan anak – anak yang sebayanya, yang juga bersekolah dan
bermain. Pada usia ini (13 tahun) dia sudah menghasilkan banyak karyanya
seperti game mobile sampai game smartphone yang mengandung unsur edukasi.
Fahma
memiliki visi untuk mengubah paradigma yang sudah tertanam di benak masyarakat
sejak bertahun-tahun itu. Dia berpikir aktivitas membuat game sama serunya
dengan bermain game. Mungkin dengan kegemarannya bermain game atau beraktivitas
di depan layar komputer membuat bakat yang terpendam di dirinya keluar lalu
dapat disalurkan dengan membuat program – program seperti program – program
yang sudah ia buat.
“Memang ternyata
membuat aplikasi game itu sangat seru, sama asyiknya dengan ketika bermain game
di komputer atau di handphone,” ujar anak kelahiran Bandung, 27 Mei 1998 ini. Kegemeran
itulah yang seperti dikatakan di atas yang dapat menyalurkan bakatnya.
Seseorang akan lebih cocok berada pada posisi yang pas dalam bidangnya (bakat)
jika di gemari atau sesuai dengan dirinya.
Fahma
mendapatkan penghargaan sebagai programmer termudah versi Ovi Nokia, selain
beberapa penghargaan lain seperti Juara 1 the Asia Pasifik Information and Communications Technologi Awards
(APICTA), Juara 1 Indonesia
Information and Communication Technology Award (INAICTA), bersama
adiknya ia juga mendapat SCTV Award, Si Bolang Award, Habibie Award serta
berbagai penghargaan lainnya.
Untuk
bisa membuat sebuah aplikasi sederhana, fahma memerlukan waktu hanya kurang
dari 5 menit, tapi untuk animasi yang cukup rumit bisa memakan waktu 2-3 hari
dengan catatan dia fokus tanpa diganggu aktifitas lain, karena akan
memakan waktu tiga bulan jika ia melakukannya di sela aktivitas sekolah dan
lainnya.
Sampai
saat ini sudah lebih dari 45 aplikasi sudah Fahma buat, semuanya termasuk
aplikasi ponsel, Ipad dan komputer, beberapa aplikasinya bahkan sudah bisa
diunduh di OVI Store Nokia. Beberapa
aplikasi yang dibuat Fahma :
- Enrich (English For Chidren), aplikasi yang memudahkan anak-anak mengenal kata-kata dalam bahasa inggris dasar.
- DUIT (Doa, Usaha, Ikhlas, Tawakal), sebuah game simulai menabung sederhana.
- Doa Anak Muslim, aplikasi ponsel yang memudahkan anak-anak belajar doa sehari-hari.
- MANTAP (Math for Kids / Matematika Untuk Anak Pintar).
Inspirasi dari Fahma
dan Ayahnya : "Kami berharap agar anak-anak Indonesia tidak
hanya menjadi penikmat atau pengguna saja, tapi juga berperan sebagai inventor
atau pencipta"
Sungguh inspirasi
perkataan Fahma dan ayahnya yang semoga anak-anak Indonesia dapat menyalurkan bakat
yang mungkin masih terpendam dan dapat di salurkan kekreativitasan mereka
(anak-anak bangsa) untuk masyarakat luas.
Komentar
Posting Komentar